16.2.08

Panduan Singkat Menggunakan Bibus

M. Chusnan Aprianto

Bibus adalah perangkat lunak basis data bibliografi (mirip dengan Reference Manager). Bibus menggunakan basis data SQlite dan MySQL. Versi 1.4.0rc2 dapat digunakan pada Windows Vista, namun versi sebelumnya tidak dapat dipakai. Perangkat lunak ini, pada dasarnya dibuat untuk dintegrasikan dengan OpenOffice. Meskipun demikian, Bibus telah dikembangkan sehingga bisa diintegrasikan dengan Microsoft Office Word. Perangkat lunak ini bersifat open source (kode program terbuka untuk umum) sehingga gratis untuk dipakai, dikopi, dan didistribusikan dengan catatan tidak untuk kepentingan komersial.

Fitur-Fitur

Fitur-fitur penting yang ada pada Bibus adalah sebagai berikut.
  1. Sesuai dengan basis data SQlite dan MySQL.
  2. Manajemen referensi yang mudah dilakukan oleh pengguna seperti kopi dan salin referensi.
  3. Mesin pencarian yang baik dan mudah digunakan.
  4. Koneksi Online dengan PubMed.
  5. Dapat diintegrasikan pada OpenOfficed dan MS Office Word untuk sitasi dan bibliografi.
Instalasi

Pada Sistem Operasi Windows proses instalasi sangat mudah. Agar anda dapat menintegrasikan Bibus dengan MS Office Word atau OpenOffice, yang pertama harus dilakukan adalah menginstal salah satu program tersebut. Tahap kedua, instal bibus dengan menjalankan file bibus-1.4.0rc2-Win32-Full-Setup.exe (anda dapat mengambil file instalasi di http://www.softpedia.com/progDownload/ Bibus-Download-90840.html) kemudian ikuti langkah-langkah berikut.

1. Setelah menjalankan file instalasi, tekan Next.

Gambar 1. Proses awal instalasi Bibus.

2. Kemudian tekan I Agree, selanjutnya tekan Next dan terakhir Install.
3. Jika anda tidak menggunakan OpenOffice, maka akan muncul konfirmasi sebagai berikut.

Gambar 2. Konfirmasi jika tidak ada OpenOffice.

4. Tekan OK untuk melanjutkan instalasi.
5. Terakhir tekan Finish.
6. Jika anda memperbaharui MS Office Word atau OpenOffice, maka anda harus melakukan instalasi ulang bibus.

Menjalankan Bibus

Anda dapat menjalankan Bibus melalui tombol start. Caranya adalah tekan tombol START > All Programs > bibus > bibus. Saat pertama kali program dijalankan, anda akan diminta untuk koneksi program dan basis data. Ikuti langkah-langkah berikut.

1. Jika anda menggunakan OpenOffice pilih OpenOffice kemudian tekan Next. Jika anda menggunakan MS Office Word, pilihlah Microsoft Word kemudian tekan Next.

Gambar 3. Konfirmasi Program yang Anda Gunakan

2. Pilih basis data yang akan anda pakai. Jika anda ingin menggunakan untuk 1 komputer, pilihlah SQlite. Jika anda ingin menggunkan untuk banyak komputer pilihlah MySQL. Tekan tombol Next.
3. Pilih atau buat basis data baru, kemudian masukkan User name, terakhir tekan Finish.

Menambahkan Referensi

Anda pertama kali membuka program Bibus, maka basis data referensi masih kosong. Penambahan refeensi pada Bibus sangat mudah dilakukan dengan cara tekan Reference > New refence atau dengan jalan pintas tekan Ctrl + N. Jendela Reference Editor akan muncul.

Gambar 4. Jendela Reference Editor


Pilih jenis bibliografi pada bagian BibliographicType. Masukkan nama penulis, judul, tahun, abstrak, dan informasi lain pada kolom yang tersedia. Untuk nama penulis lebih dari, penulisan dipisahkan dengan tanda “;”. Misalnya: Mubasysyir Hasanbasri; Lutfan Lazuardi; Anis Fuad

Anda dapat pula menambahkan informasi alamat situs atau file pada bagian Supplementary Fields dengan menekan tombol URL/File. Jika telah selesai tekan tombol OK.

Pencarian Referensi

Pencarian referensi pada basis data untuk Bibus sangat mudah. Anda cukup menekan tombol Search > Search.. atau Ctrl + S, kemudian masukkan kata kunci misalnya desa siaga atau posyandu pada kotak yang tersedia dan tekan Search.

Gambar 5. Jendela Search

Main Fields dapat diubah menjadi nama penulis, tahun, judul. Fungsi ini digunakan bila kata kunci yang anda masukkan lebih dari satu. Bibus dapat pula melakukan pencarian di PubMed secara Online. Syaratnya yaitu komputer anda harus terhubung dengan internet. Cara untuk pencarian di PubMed dengan menekan Search > Pubmed search.. atau Ctrl + M, kemudian jendela Medline Search akan muncul.

Gambar 6. Jendela pencarian PubMed.

Langkah selanjutnya anda memasukkan kata kunci seperti pada pencarian Bibus biasa. Terakhir tekan Search.

Manajemen Referensi

Bibus dibuat dengan fitur yang memudahkan manajemen referensi. Manajemen yang sederhana adalah menambahkan anak folder referensi sesuai dengan kategori. Misalkan anda ingin membuah folder referensi dengan nama Kumpulan Tesis. Caranya adalah tekan tombol Reference > Add child. Kemudian masukkan nama Kumpulan Tesis pada folder baru. Anda dapat pula mengubah nama folder. Cara mengubahnya dengan menekan folder, kemudian tekan tombol mouse kanan dan pilih Rename this key. Silakan anda masukkan nama baru. Fitur yang lainnya adalah anda dapat memindahkan referensi dari satu folder ke folder yang lain dengan menekan referensi, kemudian pindahkan saja ke folder lain.

Sitasi ke MS Office Word atau OpenOffice

Cara memasukkan sitasi sangat mudah. Pertama bukalah MS Office Word atau OpenOffice. Pada Bibus tekan MSWord (bila menggunkan MS Word) atau OpenOffice (bila menggunakan OpenOffice) dan pilih Insert Citation. Cara lain adalah dengan menekan Ctrl + I. Daftar bibliografi juga dapat dimasukkan dengan memilih Update Bibliographic Index atau dengan menekan tombol Ctrl + F.

Referensi

Martineau, P., 2005. Bibus Documentation. Terdapat di http://bibus-biblio.sourceforge.net/

Rumah bebas “Kecoa”

Adhi Nila Sari

Kebersihan merupakan keadaan bebas dari kotoran, debu, sampah, dan bau. Kebersihan juga berarti bebas dari virus, bakteri patogen, dan bahan kimia berbahaya. Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan higiene yang baik. Manusia perlu menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri agar sehat, tidak bau, tidak menyebarkan kotoran, menularkan kuman penyakit bagi diri sendiri maupun orang lain.

Menjaga kebersihan rumah menjadi salah satu cara menjaga kesehatan. Salah satunya dengan cara memberantas vektor penyakit semacam nyamuk, tikus maupun kecoa yang merupakan faktor pencetus berbagai penyakit. Tingkat kebersihan berbeda-beda menurut tempat dan kegiatan yang dilakukan manusia. Kebersihan di rumah berbeda dengan kebersihan kamar bedah di rumah sakit, sedangkan kebersihan di pabrik makanan berbeda dengan kebersihan di pabrik semikonduktor yang bebas debu.

Vektor yang paling sering dijumpai di dalam rumah ataupun sekitar rumah dan cukup mengganggu adalah kecoa. Kecoa banyak terdapat di sekitar kita. Kecoa biasa hidup di tempat-tempat tersembunyi seperti lubang-lubang pada dinding atau lantai rumah, got/saluran air, di bawah meja maupun disela-sela lemari dan dinding, dan sebagainya.

Kecoa memakan hampir segala macam makanan, tetapi mereka cenderung menyukai bahan makanan yang terbuat dari tepung seperti roti, biskuit, kue-kue, lem yang dipakai untuk menjilid buku, bahan kulit, kertas dinding, dan bangkai binatang. Bau kecoa yang tidak sedap ditambah kotoran dan kuman yang ditinggalkan di setiap tempat yang ia hinggapi, membuat manusia menyebutnya sebagai binatang yang menjijikkan. Setiap kali melihat kecoa orang cenderung bereaksi dengan perasaan jijik. Bahkan tak segan membunuhnya. Keberadaan kecoa dianggap sebagai indikator sanitasi yang buruk.

Jenis-jenis kecoa yang banyak ditemui di sekitar kita antara lain German Cockroach (Blatella germanica), American cockroach(Periplaneta americana), Oriental cockroach (Blatta orientalis), Brown-banded cockroach(Supella longipalpa) seperti pada gambar dibawah ini.


Kebanyakan kecoa dapat terbang, tetapi mereka tergolong pelari cepat (“cursorial“), dapat bergerak cepat, aktif pada malam hari, metamorfosa tidak lengkap, Kerusakan yang ditimbulkan oleh kecoa relatif sedikit, tetapi adanya kecoa menunjukkan bahwa sanitasi didalam rumah bersangkutan kurang baik.

Kecoa merupakan binatang malam. Siang hari mereka bersembunyi di dalam lubang atau celah-celah. Kecoa yang menjadi masalah bagi kesehatan manusia adalah kecoa yang hidup dari sisa hewan yang mati. Aktivitas umum kecoa adalah berkeliaran di dalam ruangan melewati dinding, pipa-pipa atau tempat sanitasi. Kecoa dapat mengeluarkan zat yang baunya tidak sedap sehingga kita dapat mendeteksi tempat hidupnya. Jika dilihat dari kebiasaan dan tempat hidupnya, sangat mungkin kecoa dapat menularkan penyakit pada manusia. Kuman penyakit yang menempel pada tubuhnya yang dibawa dari tempat-tempat yang kotor akan tertinggal atau menempel di tempat yang dia hinggapi. Meskipun hanya sedikit bukti yang menunjukan kaitan kecoa dengan penyakit tertentu, telah diteliti bahwa kecoa membawa beberapa mikroorganisme parasit, antara lain kuman Salmonella typhimurium, Entamoeba histolytica serta poliomyelitis virus5 yaitu, kuman penyebab penyakit demam typhoid atau typhus, kuman penyebab diare serta virus penyebab polio. Selain itu diketahui juga bahwa kecoa juga merupakan pembawa kuman Streptococcus dan lain-lain sehingga kecoa juga dikenal sebagai serangga penular penyakit Disentri, Diare, Cholera, dan virus Hepatitis A6. Karena alasan inilah, maka kecoa perlu dikendalikan populasinya.

Pencegahan keberadaan kecoa di rumah juga perlu dilakukan antara lain dengan sanitasi rumah yang baik. Cara ini jauh lebih baik untuk mengatasi kemungkinan penyebaran penyakit yang di perantarai oleh kecoa. Pengendalian kecoa dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:
  • Menyimpan bahan makanan dan makanan jadi pada tempat-tempat yang tertutup.
  • Membuang sampah pada tempat pembuangan sampah dan mengangkut sampah dari tempat pembuangan sampah setiap hari ke tempat pembuangan akhir.
  • Memasang kawat kasa pada saluran air yang keluar dari ruang rumah sakit.
  • Menutup lubang-lubang atau celah-celah agar kecoa tidak masuk kedalam ruangan.
Pengendalian Kecoa yaitu melalui pembersihan kapsul telur yang dilakukan dengan cara: Mekanis yaitu mengambil kapsul telur yang terdapat pada celah-celah dinding, celah-celah almari, celah-celah peralatan, dan dimusnakan dengan membakar/dihancurkan. Pemberantasan kecoa dapat dilakukan secara fisik dan kimia, dengan cara:
  • Membunuh langsung kecoa dengan alat pemukul atau tangan'
  • Menyiram tempat perindukkan dengan air panas.
  • Menutup celah-celah dinding.
  • Perangkap kecoa yang sudah dijual secara komersil dapat membantu untuk menangkap kecoa dan dapat digunakan untuk alat monitoring. Penempatan perangkap kecoa yang efektif adalah pada sudut-sudut ruangan, di bawah washtafel dan bak cuci piring, di dalam lemari, di dalam basement, dan pada lantai dibawah pipa saluran air.
  • Menggunakan bahan kimia (insektisida) dengan formulasi spray (pengasapan),dust (bubuk), aerosol (semprotan) atau bait (umpan).