16.2.08

Rumah bebas “Kecoa”

Adhi Nila Sari

Kebersihan merupakan keadaan bebas dari kotoran, debu, sampah, dan bau. Kebersihan juga berarti bebas dari virus, bakteri patogen, dan bahan kimia berbahaya. Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan higiene yang baik. Manusia perlu menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri agar sehat, tidak bau, tidak menyebarkan kotoran, menularkan kuman penyakit bagi diri sendiri maupun orang lain.

Menjaga kebersihan rumah menjadi salah satu cara menjaga kesehatan. Salah satunya dengan cara memberantas vektor penyakit semacam nyamuk, tikus maupun kecoa yang merupakan faktor pencetus berbagai penyakit. Tingkat kebersihan berbeda-beda menurut tempat dan kegiatan yang dilakukan manusia. Kebersihan di rumah berbeda dengan kebersihan kamar bedah di rumah sakit, sedangkan kebersihan di pabrik makanan berbeda dengan kebersihan di pabrik semikonduktor yang bebas debu.

Vektor yang paling sering dijumpai di dalam rumah ataupun sekitar rumah dan cukup mengganggu adalah kecoa. Kecoa banyak terdapat di sekitar kita. Kecoa biasa hidup di tempat-tempat tersembunyi seperti lubang-lubang pada dinding atau lantai rumah, got/saluran air, di bawah meja maupun disela-sela lemari dan dinding, dan sebagainya.

Kecoa memakan hampir segala macam makanan, tetapi mereka cenderung menyukai bahan makanan yang terbuat dari tepung seperti roti, biskuit, kue-kue, lem yang dipakai untuk menjilid buku, bahan kulit, kertas dinding, dan bangkai binatang. Bau kecoa yang tidak sedap ditambah kotoran dan kuman yang ditinggalkan di setiap tempat yang ia hinggapi, membuat manusia menyebutnya sebagai binatang yang menjijikkan. Setiap kali melihat kecoa orang cenderung bereaksi dengan perasaan jijik. Bahkan tak segan membunuhnya. Keberadaan kecoa dianggap sebagai indikator sanitasi yang buruk.

Jenis-jenis kecoa yang banyak ditemui di sekitar kita antara lain German Cockroach (Blatella germanica), American cockroach(Periplaneta americana), Oriental cockroach (Blatta orientalis), Brown-banded cockroach(Supella longipalpa) seperti pada gambar dibawah ini.


Kebanyakan kecoa dapat terbang, tetapi mereka tergolong pelari cepat (“cursorial“), dapat bergerak cepat, aktif pada malam hari, metamorfosa tidak lengkap, Kerusakan yang ditimbulkan oleh kecoa relatif sedikit, tetapi adanya kecoa menunjukkan bahwa sanitasi didalam rumah bersangkutan kurang baik.

Kecoa merupakan binatang malam. Siang hari mereka bersembunyi di dalam lubang atau celah-celah. Kecoa yang menjadi masalah bagi kesehatan manusia adalah kecoa yang hidup dari sisa hewan yang mati. Aktivitas umum kecoa adalah berkeliaran di dalam ruangan melewati dinding, pipa-pipa atau tempat sanitasi. Kecoa dapat mengeluarkan zat yang baunya tidak sedap sehingga kita dapat mendeteksi tempat hidupnya. Jika dilihat dari kebiasaan dan tempat hidupnya, sangat mungkin kecoa dapat menularkan penyakit pada manusia. Kuman penyakit yang menempel pada tubuhnya yang dibawa dari tempat-tempat yang kotor akan tertinggal atau menempel di tempat yang dia hinggapi. Meskipun hanya sedikit bukti yang menunjukan kaitan kecoa dengan penyakit tertentu, telah diteliti bahwa kecoa membawa beberapa mikroorganisme parasit, antara lain kuman Salmonella typhimurium, Entamoeba histolytica serta poliomyelitis virus5 yaitu, kuman penyebab penyakit demam typhoid atau typhus, kuman penyebab diare serta virus penyebab polio. Selain itu diketahui juga bahwa kecoa juga merupakan pembawa kuman Streptococcus dan lain-lain sehingga kecoa juga dikenal sebagai serangga penular penyakit Disentri, Diare, Cholera, dan virus Hepatitis A6. Karena alasan inilah, maka kecoa perlu dikendalikan populasinya.

Pencegahan keberadaan kecoa di rumah juga perlu dilakukan antara lain dengan sanitasi rumah yang baik. Cara ini jauh lebih baik untuk mengatasi kemungkinan penyebaran penyakit yang di perantarai oleh kecoa. Pengendalian kecoa dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:
  • Menyimpan bahan makanan dan makanan jadi pada tempat-tempat yang tertutup.
  • Membuang sampah pada tempat pembuangan sampah dan mengangkut sampah dari tempat pembuangan sampah setiap hari ke tempat pembuangan akhir.
  • Memasang kawat kasa pada saluran air yang keluar dari ruang rumah sakit.
  • Menutup lubang-lubang atau celah-celah agar kecoa tidak masuk kedalam ruangan.
Pengendalian Kecoa yaitu melalui pembersihan kapsul telur yang dilakukan dengan cara: Mekanis yaitu mengambil kapsul telur yang terdapat pada celah-celah dinding, celah-celah almari, celah-celah peralatan, dan dimusnakan dengan membakar/dihancurkan. Pemberantasan kecoa dapat dilakukan secara fisik dan kimia, dengan cara:
  • Membunuh langsung kecoa dengan alat pemukul atau tangan'
  • Menyiram tempat perindukkan dengan air panas.
  • Menutup celah-celah dinding.
  • Perangkap kecoa yang sudah dijual secara komersil dapat membantu untuk menangkap kecoa dan dapat digunakan untuk alat monitoring. Penempatan perangkap kecoa yang efektif adalah pada sudut-sudut ruangan, di bawah washtafel dan bak cuci piring, di dalam lemari, di dalam basement, dan pada lantai dibawah pipa saluran air.
  • Menggunakan bahan kimia (insektisida) dengan formulasi spray (pengasapan),dust (bubuk), aerosol (semprotan) atau bait (umpan).

Tidak ada komentar: