22.1.08

Belajar dari Puskesmas/Klinik Kesihatan Kuching Serawak

Adhi Nila Sari

Masyarakat Kuching Sarawak menyebutnya Klinik kesehatan, untuk puskesmas yang biasa kita kenal di Indonesia. Penampilan fisik klinik kesehatan di Kota Kuching sangat berbeda dengan puskesmas di Indonesia. Bangunan dengan lingkungan yang asri, menambah kenyamanan pengunjung.


Kondisi tempat parkir rapi walaupun tidak memiliki seorang juru parkir. Pengunjung memarkirkan kendaraan secara aman sehingga tidak mengganggu pengunjung lain. Upaya promosi kesehatan juga dapat memanfaatkan tempat parkir, pengunjung tanpa sadar melihat, membaca, dan akhirnya berperilaku hidup sehat sesuai peringatan yang selalu mereka lihat.


Kursi tunggu tersedia di teras klinik. Pengunjung yang akan melakukan pemeriksaan ataupun keluarga yang mengantarkan dapat menunggu di luar. Penataan kursi tunggu tidak harus di dalam gedung pelayanan. Fasilitas ruang tunggu yang luas, memberikan kenyamanan bagi pengunjung saat mengantri. Kapasitas ruang tunggu yang besar memberikan keleluasaan pengunjung. Ruang tunggu terlihat bersih, pengunjung dengan tertib duduk nyaman.


Loket pendaftaran yang luas memudahkan petugas melayani pengunjung. Pengunjung dapat langsung bertatap muka saat mendaftarkan diri dan langsung mendapatkan informasi yang jelas saat pendaftaran. Petugas yang ramah dalam melayani pengunjung, memberikan kepuasan tersendiri.


Loket pendaftaran khusus seperti pemeriksaan diabetes tersedia sesuai jadwal layanan. Klinik Sentosa memberikan layanan khusus pemeriksaan diabetes, karena penyakit ini sedang marak di Kota Kuching. Layanan khusus di Klinik Sentosa merupakan upaya menyelesaikan “problem” yang sedang dihadapi saat ini. Layanan khusus yang diberikan menyesuaikan kebutuhan masyarakat.


Mesin antrian digital memudahkan pengunjung mengetahui saat tiba giliran pemeriksaan. Sistem ini memudahkan pencatatan dalam jumlah kunjungan per hari. Pengunjung dengan tertib menunggu nomor giliran pemanggilan. Waktu tunggu pengunjung menjadi lebih jelas menggunakan sistem antrian seperti ini.


Dua orang petugas bekerja di loket layanan farmasi, seorang petugas menerima resep dan petugas yang lain memberikan obat. Sistem antrian layanan farmasi menggunakan sistem digital. Pasien akan lebih jelas mengenai informasi penggunaan obat yang telah mereka terima. Antrian pemasukan resep dan pengambilan resep terpisah, waktu tunggu menjadi lebih pendek dan jelas.


Poster, leaflet berkaitan dengan kesehatan sangat baik ditempatkan di papan promosi. Pengujung secara sengaja ataupun tidak sengaja membaca. Upaya ini membantu merubah perilaku individu untuk hidup lebih sehat.

Tidak ada komentar: